YANG KOTA LAKUKAN

Bukankah kita di sini karena sukarela

Bukan karena perintah pun paksaan penguasa

Karena saya yakin, anda, tidak tunduk pada apapun selain Tuhan

Niat kita, membentuk moral dan etika generasi selanjutnya

 

Tapi lihat apa yang mereka lakukan kepada kita

Semata-mata kita tidak lebih dari robot milik penguasa

Menekan kita, bergerak di ruang lingkup

Peraturan yang tidak berlandaskan

 

Lihat apa yang kota lakukan

Pandangan jadi semu, ragu dalam membedakan

Langkah jadi ragu, salah dalam tindakan

Ketika melawan, hanya dua kemungkinan

Salah dan tidak benar, kawan

 

Yang membentuk moral, dirunyam

Yang membina etika, dihina

Yang kritis, dilawan dengan kekuasaan

Logika bahkan tidak digunakan

 

Ibu/Bapak pejabat yang terhormat

Zaman memang maju, budaya berubah

Namun Tuhan menciptakan etika dan moral

Untuk mengiringi kehidupan, mengharmoniskan lingkungan

 

Kemudian saya, kita, tegaskan bahwa etika dan moral tidak dijual

Apalagi dengan uang yang tidak memiliki aliran jelas

Pun teknologi yang berkembang bringas

Itu semua sangat tidak sepadan, apa kalian paham?

 

Ah sudahlah kawan, lekas kita berpura-pura saja

Pergi ke alam dengan alasan sekadar menikmati ketinggian

Malu pada Tuhan dengan apa yang kota lakukan

Atau setidaknya kita bakar semangat di lantai dua gudang garam

Hanya untuk melepas penat di antara kita, sementara

 

Pondok Betung

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Lingkungan Sekitar

Bukan Quarter Life Crisis

Chapter XXICXXIX: Lelaki