Posts

Showing posts from September, 2019

BAHAR KEPADAKU

Topimu miring, Nona Tapi kamu tetap tersenyum kepadaku Dengan segala rasa cintamu kepada bangsa Argumen sederhana dan beberapa kata perlawanan Aku menyukainya   Topiku memang miring, Tuan Seperti argumenku, sinis dengan sedikit kesal Tapi aku tetap tersenyum kepada sesama Karena bangsaku yang mengajarinya Dan kamu menyukainya   Hatimu dan hatiku sama Walaupun setiap kita berbeda Masing-masing satu, unik, kita Mimpi, bhinneka dalam kesatuan   Kampung Bandan

BERJALAN SENDIRI

Aku berjalan sendiri di lorong sunyi Aku berpetualang dengan warna-warni kejutan Menolak tunduk pada apapun selain Tuhan Juga rasa tidak enakan   Aku berjalan sendiri di jalan sunyi Dikira orang-orang berdikari Lebih dekat ke anarki Selalu sendiri, selalu ingin menemani   Aku berjalan sendiri di jalan sunyi Ada keramaian yang berarti sepi Tempat diri bertemu sendiri Tanpa perlu ditemani Aku berjalan sendiri di tempat sepi Sekeliling jati tiada arti Berdiri untuk yang disayangi Meski sendiri hanya sepi miskin aksi Aku berjalan sendiri di jalan tepi Melihat diri tiada arti Berpartisipasi tak pasti Menemani diri sendiri Aku berjalan sendiri di jalan sunyi   Menyusuri waktu dengan penuh makna   Meski sunyi dan sepi kerap menghampiri   Kedamaian tersembunyi dalam kesendirian yang ada   Jogja-Jakarta-Jayapura-Auckland

YANG KOTA LAKUKAN

Bukankah kita di sini karena sukarela Bukan karena perintah pun paksaan penguasa Karena saya yakin, anda, tidak tunduk pada apapun selain Tuhan Niat kita, membentuk moral dan etika generasi selanjutnya   Tapi lihat apa yang mereka lakukan kepada kita Semata-mata kita tidak lebih dari robot milik penguasa Menekan kita, bergerak di ruang lingkup Peraturan yang tidak berlandaskan   Lihat apa yang kota lakukan Pandangan jadi semu, ragu dalam membedakan Langkah jadi ragu, salah dalam tindakan Ketika melawan, hanya dua kemungkinan Salah dan tidak benar, kawan   Yang membentuk moral, dirunyam Yang membina etika, dihina Yang kritis, dilawan dengan kekuasaan Logika bahkan tidak digunakan   Ibu/Bapak pejabat yang terhormat Zaman memang maju, budaya berubah Namun Tuhan menciptakan etika dan moral Untuk mengiringi kehidupan, mengharmoniskan lingkungan   Kemudian saya, kita, tegaskan bahwa etika dan moral tidak dijual Apa...